Saluran Komunikasi Terbuka Pemimpin Menambah Tuntutan Baru

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memberikan banyak manfaat bagi para penggunanya. Dengan TIK yang sudah semakin menunjang mobilitas masyarakat, akses terhadap informasi dan kemudahan dalam memproduksi informasi pun semakin mudah. Perkembangan TIK ini tidak hanya diadopsi oleh masyarakat pada umumnya, melainkan juga para pimpinan negara. Tentu penggunaan TIK beserta perangkat lunak yang terkandung di dalamnya ini membuka saluran komunikasi antara rakyat dan pemimpin. Yang awalnya "jauh" terasa lebih "dekat".

Sebut saja sekarang Presiden SBY yang peluncuran akun Twitter nya yang sempat menjadi perbincangan di tanah air. Melalui Twitter rakyat bisa langsung berbicara kepada presiden dengan hanya mention akun Twitter dari Presiden. Begitu juga dengan Ibu Ani Yudhoyono yang membuat akun Instagram yang ia gunakan untuk mengkomunikasikan kegiatan negara ataupun kegiatan keluarganya. Melalui Instagram, rakyat bisa langsung berkomentar secara langsung pada foto yang diunggah oleh Ibu Negara dan juga mendapatkan respon kembali - apapun itu responnya, bisa ucapan terima kasih atau umpatan bodoh - secara langsung. Ide Saluran komunikasi terbuka jika dioptimalkan bisa berdampak baik bagi pemimpin, namun jika tidak dikelola dengan baik, bisa berdampak sebaliknya..

Saluran Komunikasi Terbuka menuntut interaktifitas. Ketika rakyat menyapa, maka pemimpin menyapa kembali. Dengan membuka saluran komunikasi, berarti pemimpin sudah siap untuk melakukan percakapan dengan rakyatnya. Ketika saluran itu terbuka, dan percakapan berlangsung, rakyat  dapat menentukan apakah pemimpin tulus ingin berbicara dengan rakyatnya. Rakyat pun juga bisa menentukan apakah saluran terbuka tersebut hanya digunakan sebagai saluran informasi satu arah yang hanya mengkomunikasikan kegiatan kenegaraan atau pencitraan. Ridwan Kamil, Walikota Bandung, dan Tifatul Sembiring, Menkominfo adalah contoh pemimpin yang dengan baik mengoptimalkan penggunaan saluran terbuka tersebut. Respon balik terhadap sapaan rakyat dijawab dengan jawaban yang sederhana dan manusiawi, sehingga menimbulkan rasa kedekatan. Tidak jarang jawaban yang mereka berikan penuh dengan canda. Pada akhirnya, bagaimana cara pemimpin berkomunikasi melalui saluran terbuka tersebut menunjukan ketulusan dan kejujuran mereka sebagai pemimpin yang ingin bicara dengan rakyatnya.

Saluran Komunikasi Terbuka menuntut kedewasaan. Kasus Ani Yudhoyono mengejek followernya di Instagram bisa menjadi contoh yang baik. Membuka saluran komunikasi menuntut pemimipin untuk mengantisipasi segala bentuk pesan yang disampaikan oleh rakyat kepadanya. Bagaimanapun pesannya, pemimpin harus bisa menyikapinya dengan kedewasaan, dan meresponnya dengan kebijaksanaan. Namun jika hal tersebut belum bisa dilakukan, lebih baik saluran terbuka tersebut dibatasi hanya untuk kalangan terbatas, atau menggunakan gatekeeper - atau dalam hal ini juru bicara - untuk merespon. Namun tentu saja hasil yang dicapai tidak akan seperti seluran terbuka yang optimal, dimana memberikan rasa kedekatan dan simpatik. Kesabaran tentu saja diperlukan dalam hal ini, karena bisa jadi rakyat menyampaikan banyak hal yang bisa jadi tidak relevan dengan fungsi kepemimpinan yang sedang dijalani.

Saluran Komunikasi Terbuka menuntut Keberanian. Sebagai pemimpin, tentu ancaman bisa datang dari mana saja. Melalui SMS, melalui media sosial, melalui email,dan melalui medium lainnya. Ahok adalah contoh pemimpin yang berani melawan arus mainstream gaya kepemimpinan di Indonesia. Ahok tidak hanya mendorong kinerja Pemda DKI dengan pembentukan sistem kerja dalam internal organisasi, ia juga mampu menetapkan standar kinerja yang menjadi tolok ukur bagi pemimpin lainnya. Dengan gaya kepemimpinan tersebut, Ahok harus berani juga menghadapi ancaman, cacian, hujatan, dan sumpahan yang langsung disampaikan kepadanya. Tanpa keberanian, saluran terbuka malah bisa menjadi boomerang yang mengganggu pekerjaan sebagai pemimpin.

Masih banyak konsekuensi yang dapat ditimbulkan oleh saluran komunikasi terbuka oleh pemimpin bangsa. Namun satu hal yang tidak kalah penting adalah bahwa Saluran Terbuka menuntut Jiwa yang Humoris. Tanpa rasa humor, saluran terbuka dengan rakyat hanya memberikan pemimpin beban tambahan di pikiran mereka. Rasa humor bisa meringankan pemimpin dalam menanggapi ocehan yang begitu banyak dengan santai. Salah satu contoh yang bisa dijadikan pelajaran adalah Jokowi yang hari ini membeberkan nomor telepon kepada masyarakat di kegiatan Rembuk Provinsi di Ruang Diorama Monas. Setelah membeberkan nomor telponnya, ia menerima 540 SMS dansambil bercanda ia hanya berkomentar bahwa situasi tersebut bisa merusak HPnya. Dengan segala urusannya di ibukota Jakarta ini, tentu rasa humor lah yang bisa meringankan beban pikiran Jokowi sebagai pemimpin.

Sumber:

http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/11/28/mwz21i-bocorkan-nomor-hp-jokowi-dibanjiri-ratusan-sms

http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/11/13/mw6fg7-jokowi-saya-dibilang-gubernur-monyet

Komentar

Postingan Populer