BELAJAR DARI 'KEPOLOSAN OMA' MALAM INI

Malam ini saya, kedua adik saya, Oma, dan Nisa jalan-jalan ke Pondok Indah mall. Sebenarnya saya agak ragu untuk mengajak serta Oma dalam acara ini karena seringkali Ia menolak ajakan saya untuk nonton bioskop. Biasanya Oma hanya mengantarkan cucu-cucunya sampai di depan loket bioskop dan menunggu di ruang tunggu sampai film bioskop berakhir. Keraguan saya pun semakin bertambah ketika adik saya Rafi sudah merencanakan acara nonton-nonton ini untuk menyaksikan film 'Transporter 3'.
Ya masa nenek-nenek di ajak nonton film Action?

Agak tidak sesuai saya pikir...

Tapi tak disangka, malam ini Oma ikut bersama kami untuk menyaksikan Frank Martin (John Statham) mengemudi mobil Audinya di Ukraina.

Ketika saya duduk di kursi bioskop, pertanyaan yang terbesit dibenak saya adalah,

Apa ya reaksi Oma setelah nonton film Action ini? Apa jangan-jangan Oma akan mengikuti kebiasaan Mama saya yang kalau diajak nonton bioskop selalu tidur di tengah-tengah film?

Dan ternyata reaksi Oma begitu lucu, jujur, lugas, dan terkesan sangat polos...

"Aduh kok kasar ya orang-orang itu... Ichan, masa sih ada orang kayak gitu? pukul-pukulan... kan sakit kalo orang dipukul..." begitu reaksi pertama setelah film itu berakhir yang dikatakan kepada saya. Rafi, yang duduk di sebelah Oma di sepanjang film berlangsung juga menceritakan hal yang serupa. "Ka Ichan, kata Oma filmnya kasar!"

Kami para cucu hanya bisa tersenyum-senyum saja atas reaksi Oma yang demikian...

Namun, ternyata pembahasan film tersebut tidak terhenti disitu. Dalam perjalanan pulang di mobil, Oma melanjutkannya opininya tentang film tersebut di sertai dengan petuah-petuah.

"Kenapa sih film-film dibuat kasar kayak gitu? Orang-orang Barat masa bikin film yang kasar-kasar kayak gitu... kan gak bagus... jelekkan... orang-orang kan gak suka film kayak gitu...Gak mungkin kan ada orang kayak gitu?"

Sementara Oma berpendapat kalo orang-orang gak suka film kesar kyk gitu, saya malah melihat justru itu aspek hiburannya diluar nilai-nilai, gaya hidup dan aspek komersialisasi suatu merek mobil yang di transmisikan melalui film tersebut.

Kami para cucu senyum-senyum dan berkata pada Oma bahwa hal-hal yang seperti itu memang terjadi. Pengusaha-pengusaha kaya nan tamak yang ingin mencapai kekayaan namun terhambat karena regulasi yang dibuat oleh pemerintah menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya itu memang terjadi di muka bumi ini. sama seperti yang digambarkan film Transporter 3 itu.
Dari pernyataan Oma tersebut, Saya bisa menyimpulkan bahwa kehidupan di mata Oma itu begitu indah dan terbebas dari kekerasan. Pertanyaannya menyiratkan ketidakpercayaan atas eksistensi kekerasan yang digambarkan dalam film tersebut. Betapa polosnya Oma menyatakan perasaannya menganai film tersebut hingga tiap katanya sangat mudah dimengerti. Dan bagi orang-orang yang tidak dapat mengambil sari pati dari pernyataannya tersebut mungkin hanya tertawa-tawa saja dan menjadikan pernyataannya sebagai lelucon belaka. Tapi pesannya sangat simpel. "Jangan kasar sama orang lain".

Jangan ya kasar-kasar sama orang... gak bagus... selalu ingat Allah... pokoknya Allah Allah dan Allah Ada apa-apa minta sama Allah. Kalau marah ama orang ngadunya ama Allah, jgn kasar ama orang.

Mungkin begitu kalau saya bisa ambil inti dari kepolosan Oma. Kasar disini kalau saya artikan adalah kita harus menjaga perilaku kita dan termasuk menjaga lisan kita. Jangan sampai kita berkata kasar pada orang lain ataupun menyakiti orang lain secara fisik. Ingat Allah...
pesan dari saya adalah, kapan pun, dimana pun, dari siapa pun, kita bisa belajar sesuatu.

Komentar

Postingan Populer