Punya Potensi Tapi Tidak Termotivasi

Sangat Termotivasi Untuk Mengonsumsi #TepokJidat
Suatu hari di dalam kelas Komunikasi Konsultansi, kami para mahasiswa semester 5 diberikan tugas presentasi individu. Sore itu ibu Nindi, mengatakan bahwa masing-masing kami akan mendapatkan tugas menjelaskan mengenai tools yang digunakan konsultan untuk menganalisis atau mengevaluasi situasi sebuah entitas. Di dalam ruangan yang mirip Konferensi Meja Bundar tersebut, nama kami satu persatu dipanggil dan diberikan tugas presentasi yang harus kami kerjakan. "Rifki, Forecasting Matrix... Meta, Systemic Thinking... Dinar, Balance Scorecard... Alfa, SWOT Analysis... Gadis, TOWS Analysis... Ichsan! Wah, ini adalah tugas yang paling susah. Kalau kamu berhasil mempresentasikannya, kamu dapat nilai A!" Hati saya berkata, "Hadeuh... apa ini...?!"

Singkat cerita, saya mendapatkan tugas untuk mempresentasikan Boston Matrix, atau dikenal juga dengan Boston Consulting Group (BCG) Matrix di depan kelas. Sebuah Growth-Share Matrix yang dikembangkan oleh Boston Consulting Group di tahun 1970-an dan biasa digunakan untuk oleh para konsultan untuk mengnalisis portfolio sebuah perusahaan. Syukur alhamdulillah, presentasinya berjalan dengan baik diluar ekspektasi dari bu Dosen (katanya sih... :D). Tapi inti ceritanya bukan di presentasi itu, melainkan di pra-penugasan presentasi.

Saya ingat sekali di waktu itu dikatakan bahwa saya akan mendapatkan tugas yang "paling susah", namun ketika saya mempelajari mengenai BCG matrix, ternyata konsep yang ditawarkan oleh BCG sangat sederhana dan mudah untuk dipahami. Akhirnya saya bertanya di dalam hati, "kok si Ibu bilang tugas ini paling susah ya? Jangan-jangan bukan BCG Matrix ini kali ya yang dimaksud?". Setelah presentasi selesai, saya pun mengkonfirmasi apakah ini Boston Matrix yang dimaksud, dan ternyata memang benar. Hmmm... something fishy going on here...

Setelah perkuliahan semester itu berakhir, saya mendapat kabar bahwa bu Nindi bersama peserta perkuliahan Komunikasi Konsultansi makan malam bersama. Sangat disayangkan hari itu saya tidak bisa ikut karena saya sudah kembali ke kampung halaman saya, Jakarta. Terlebih lagi sangat disayangkan saya tidak ikut, karena ternyata di sesi makan malam tersebut, bu Nindi membuka "sesi analisis kepribadian" kepada teman-teman yang ikut. Setelah mendengar berita itu, saya pun berpikir seandainya saya ada di situ, saya akan bertanya mengenai kejadian 'Boston Matrix' yang mengganggu pikiran saya. Singkat cerita di lain sesi, saya pun berhasil mengkonfirmasi kejadian 'Boston Matrix' secara langsung ke bu Nindi, dan itu terjadi di semester 8 dimana saya telah selesai menyelesaikan skripsi saya.

"Bu, waktu itu kenapa ya ibu bilang ke saya kalau Boston Matrix paling susah diantara tugas yang lain? Padahal kenyataannya konsepnya sangat sederhana. Kenapa ibu bilang itu paling susah ya?". Jawabannya si Ibu adalah... "oiya, itu karena saya melihat kamu PALING MALAS di kelas, datang selalu TELAT, dan duduk selalu di BELAKANG. Jadi ya saya pikir mungkin anak ini perlu dikasih tantangan? Dan ternyata memang dugaan saya benar, kamu memang punya potensi, tapi tidak termotivasi. Presentasi kamu bagus, bahkan kamu bisa langsung menganalisis dengan mengaitkan dengan industri musik pada waktu itu (Wew, si Ibu masih inget presentasi gw!). Mendengar penjelasannya membuat saya terperangah dan menerima bahwa apa yang dilakukan si Ibu ini benar juga. Dan cerita ini menurut saya sangat relevan dengan kondisi anak muda saat ini, begitu besarnya potensi, tapi betapa tidak termotivasi.

Hikmah dari cerita ini adalah, terutama bagi anda seorang pendidik, Jangan Pernah Menyerah Pada Murid, Mahasiswa, dan tentu pada Anak-Anak anda. Cari terus cara-cara dan jurus-jurus untuk memberikan dorongan agar mereka bergerak untuk berprestasi, dan pada akhirnya mendapatkan posisinya di masyarakat. Mengingat cerita itu membuat saya terkekeh-kekeh karena ternyata saya adalah orang yang berbeda pada saat itu. Kalau bu Nindi tahu kalau saat ini saya menjadi dosen, mungkin dia pun juga tertawa mengingat cerita ini. Thanks ya bu...

Komentar

Postingan Populer