Postingan

Menampilkan postingan dengan label Emily in Paris

Barang-Barang Branded dan Pemenuhan Kebutuhan Emosional

Gambar
Persepsi nilai pada brand itu real! This is a powerful force within consumer’s mind. Di sini gw membahas bagaimana transfer of value dari brand kepada konsumen itu terjadi, dan kenapa orang pengen banget punya barang branded. Beli tas LV, Hermes, Gucci, mahal kan ya? Sama tas yang non-branded, fungsinya sama tapi perbedaan harganya antara langit dan bumi. Harga tas branded bisa 36juta, 42juta, 82juta, luar biasa memang. Kalau dipikir-pikir secara rasional, terutama dari kacamat segmen kelas menengah seperti kebanyakan kita orang Indonesia, ya memang gak masuk akal beli tas harga segitu. Dan memang pada akhirnya juga brand-brand mewah itu cara marketingnya juga tidak menggunakan pendekatan yang rasional atau fungsional. Tapi yang dientuh sisi emosionalnya manusia, egonya manusia. Ya kalau kita kaitkan dengan piramida kebutuhan, ya barang-barang itu diciptakan untuk memenuhi kebutuhan self-esteem, yaitu kebutuhan untuk mendapatkan recognition, respect dari orang lain, kepercayaan diri, d...

Hey Emily, is it Sexy or Sexist? Reaksi Terhadap Sebuah Episode di Film Series Emily in Paris

Gambar
Ketika Client melihat perempuan telanjang itu sebagai ‘the power of women over men’, dan si Account menilainya sebagai sebuah objectifying perempuan, maka perdebatan budaya-pun tak terhindari. Tapi itulah sebuah konsep kreatif yang diinterpretasikan dari dua cara pandang manusia dengan latar belakang budaya yang berbeda.  Pada akhirnya semua pihak harus membuka mata untuk memahami maksud dari konsep pesan kreatif yang disampaikan. Kalau lo sudah nonton Emily in Paris, lo pasti inget episode dimana Emily harus berurusan dengan klien sebuah brand parfume mewah, kategorinya si klien ini masuk luxury brand. Jadi ceritanya itu si Emily ini adalah seorang perempuan asal Chicago yang berkerja di dunia pemasaran, spesifiknya di bidang social media marketing, dia harus menggantikan bosnya yang hamil untuk bekerja di “kantor cabang” perusahaannya di Paris. Drama series Netflix ini menurut saya menarik karena memang saya suka banget nonton series yang ada muatan culturenya, ada pengetahuan-pe...