Postingan

Menampilkan postingan dengan label Brand

McDonald Membuktikan Bahwa Semua Orang Tahu Siapa Mereka.

Gambar
Tahun lalu, McDonald di UK, bersama dengan Agensi Periklanan Leo Burnett London, membuat sebuah materi kampanye iklan luar ruang yang sangat berani, dan mungkin sebagian besar pemiliki brand di Indonesia tidak berani untuk melakukannya. Visual branding yang dieksekusi pada kampanye luar ruang tersebut mengeksplorasi kekuatan element logo mereka, ‘the golden arches’, mereka, sebagai signifer yang kuat. Tanpa Headline atau Bodycopy yang berkepanjangan, tanpa mention nama brand, semua yang melihat tahu ‘nawaitu’ dari materi outdoor branding tersebut. No name required. Tanpa menyebut siapa tertulis siapa nama mereka, di kombinasi dengan Copywriting yang sangat ‘direct’, membuat outdoor branding McDonald sangat ‘captivating’. Ditengah-tengah pandemi seperti ini, dimana semua kegiatan pariwisata, termasuk restoran, cafe, dan bars, dibatasi, layanan pesan antar menjadi sangat disukai. McDonalds dan Leo Burnett London membuat eksekusi yang sangat baik. Ketika audiens berada di luar ruang, di ...

Apa Iya Brand Activation itu Melulu Bentuknya "Event"?

Gambar
Brand Activation seringkali disamakan dengan “Event”. Padahal secara konsep, keduanya memiliki pengertian yang sangat berbeda. Episode ini membahas fundamental konsep Brand Activation dan penerapannya. Transcript: Saya terus terang tidak mengerti kenapa istilah Brand Activation itu selalu dikaitkan dengan event. By Definition antara event dan Brand Activation saja sudah berbeda sekali. Brand Activation itu merupakan sebuah kegiatan promosi yang dilakukan sebuah brand yang fokus untuk mengaktifkan, atau activate, brand value kepada konsumen secara interaktif serta menghadirkan pengalaman merek guna menciptakan interest, trial, dan loyalitas. Sedangkan event adalah suatu agenda, kegiatan, atau festival tertentu yang menunjukkan, menampilkan, dan merayakan suatu peringatan yang penting, diselenggarakan pada waktu tertentu dengan tujuan untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kepada pengunjung. Berbeda sekali bukan? Saya memulai karir saya sebagai Brand Activation planner di G2 Jakarta, su...

Barang-Barang Branded dan Pemenuhan Kebutuhan Emosional

Gambar
Persepsi nilai pada brand itu real! This is a powerful force within consumer’s mind. Di sini gw membahas bagaimana transfer of value dari brand kepada konsumen itu terjadi, dan kenapa orang pengen banget punya barang branded. Beli tas LV, Hermes, Gucci, mahal kan ya? Sama tas yang non-branded, fungsinya sama tapi perbedaan harganya antara langit dan bumi. Harga tas branded bisa 36juta, 42juta, 82juta, luar biasa memang. Kalau dipikir-pikir secara rasional, terutama dari kacamat segmen kelas menengah seperti kebanyakan kita orang Indonesia, ya memang gak masuk akal beli tas harga segitu. Dan memang pada akhirnya juga brand-brand mewah itu cara marketingnya juga tidak menggunakan pendekatan yang rasional atau fungsional. Tapi yang dientuh sisi emosionalnya manusia, egonya manusia. Ya kalau kita kaitkan dengan piramida kebutuhan, ya barang-barang itu diciptakan untuk memenuhi kebutuhan self-esteem, yaitu kebutuhan untuk mendapatkan recognition, respect dari orang lain, kepercayaan diri, d...

Bagaimana Caranya Wafer Diputar, Dijilat, Dicelupin?

Gambar
Punya ide iklan yang distinctive kayak Oreo ini mungkin bisa jadi sebuah berkah, tapi juga sebuah kutukan. Ide “diputer, dijlat, dicelupin” sebenanarnya sudah ide jaman baheula.. tapi sampai sekarang di tahun 2020 ide itu masih dipakai bahkan untuk produk kategori barunya. Kebetulan di dapur saya nih ada TV. Ketika lagi makan siang, saya sendirian di dapur. Nah disitu saya melihat iklannya Oreo. Ternyata mereka ngeluarin produk wafer. Jadi ini kategori produk baru nih: Wafer. Oreo yang kita tahu dari dulu kan snack sandwich gitu kan, jadi ada biskuitnya dua, ditengah-tengahnya ada krimnya, dan bentuknya bulet. Ya itulah Oreo, sekarang mereka keluar dengan Wafer Oreo yang sudah pasti produknya beda, bentuknya persegi panjang, rasanya.. enggak tau… soalnya saya belum nyobain.. Nah, meski produknya beda, tapi iklannya tetep loh! Diputer, Dijilat, Dicelupin.. Kejadian kayak Oreo ini mungkin bisa jadi sebuah berkah, tapi juga sebuah kutukan kalau menurut saya. Karena ide cara makan Oreo ini...

Hyundai Memulai Era Mobil Listrik di Pasar Indonesia

Gambar
Hyundai Welcome Indonesia to the Era of EVs. Pada 8 November 2020, Hyundai Indonesia menggebrak pasar otomotif Indonesia dengan meluncurkan 2 mobil “pure Electric Vehicle” andalannya yaitu, Hyundai Ioniq dan Hyundai Kona Electric. Peluncuran 2 mobil tersebut dibalut dengan Campaign Headline : Be Bold, Be Electric . Di saat merek-merek mobil Jepang ternama yang memegang ‘status quo’ pasar otomotif Indonesia masih sibuk memperkenalkan mobil Hybrid atau mobil Plug-in Hybrid mereka, Hyundai justru langsung mengklaim posisi sebagai brand yang pertamakali meluncurkan mobil murni listrik di tanah air. Mungkin anda bilang Tesla sudah ada duluan di Indonesia. Tapi yang pasti, harga mobil Tesla bukanlah harga yang “ramah” bagi kebanyakan konsumen Indonesia. Jadi, dengan harga kisaran 640jtan – 674jtan, harga EVs dari Hyundai, yaitu Ioniq dan Kona Electric, tentu akan lebih menarik bagi konsumen kelas menengah ke atas yang sudah tidak sabar menikmati “mobil masa depan”. Buat teman-teman yang belu...