Cara Menyikapi Teman yang Tidak Menyukai Kesuksesan Anda



Dari kecil kita diajarkan untuk menjadi kompetitif. Guru dan Orang tua kita akan memberikan reward jika kita mendapat nilai yang baik, apapun itu bentuknya. Apalagi jika kita mendapatkan ranking 5 besar, reward yang didapat pasti lebih besar. Jika ada teman kita yang nilainya lebih bagus, kita selalu dibanding-bandingkan, baik itu sama guru ataupun orang tua kita. Jangankan sesama teman, sama saudara saja suka dibanding-bandingkan. Sehingga dari sana jiwa kompetitif kita muncul. Hal ini secara tidak sadar menimbulkan pola pikir yang kompetitif diantara kita. Tidak usah bicara mengenai orang yang kita tidak kenal, teman atau saudara kita saja bisa jadi ada yang tidak suka dengan pencapaian yang sudah kita capai.

Beberapa dari anda mungkin menyadari jika di sekitar anda ada teman-teman (atau saudara) yang tidak suka jika anda mencapai keberhasilan tertentu. Meski mereka bisa anda sebut “teman”, tapi mereka adalah orang-orang yang lebih bahagia jika anda tidak lebih baik dari mereka. Kadang menyakitkan juga menerima kenyataan bahwa ada diantara teman-teman yang berusaha agar kita tidak menjadi individu yang lebih baik. Tapi itulah realitas. Sekarang tantangannya adalah bagaimana cara kita bersikap jika ada teman-teman kita yang seperti itu.

Kita Harus Mensyukuri Hidup Kita Jika Ada Teman yang Seperti itu.

Yes, harus disyukuri. Kenapa? Karena berarti temen anda menganggap anda lebih sukses, lebih baik, lebih bahagia, dan lebih-lebih lainnya daripada dirinya. Jika teman anda tersebut sampai berbuat sesuatu untuk menjatuhkan anda, misalnya anda sampai diguna-guna, atau ngomongin yang tidak baik dibelakang anda, kredibilitas anda dijatuhkan supaya atasan anda tidak suka pada anda, dan lain sebagainya, ya berarti anda harus lebih bersyukur lagi. Karena ternyata begitu luar biasanya keberhasilan anda di mata teman anda itu. Bersyukurlah anda! bersyukur dengan cara yang patut! Bersyukur ini bukan berarti anda harus memamerkan “rasa syukur” anda di media sosial seperti artis-artis yang kerjanya pamer mobil. Melainkan dengan cara lebih mendekatkan diri pada Tuhan, minta perlindungan dari segala bahaya, dan simpen rasa syukur anda dalam-dalam. Karena sebenarnya cukup Tuhan saja yang tahu bahwa anda mensyukuri segala pemberian yang telah diberikanNya.

Lebih Menghargai Teman Anda Dengan Kerendahan Hati dan Kesederhanaan Anda


Yak betul! Anda harus lebih menghargai mereka dengan cara menjaga hati mereka agar tidak timbul penyakit-penyakit hati di dalam hati teman-teman anda tersebut. Penyakit hati itu seperti iri, dengki, dendam, sirik, dan lain-lain. Mungkin sebagian anda berpikir akan lebih baik jika anda menunjukkan keberhasilan anda agar teman tersebut termotivasi untuk mencapai keberhasilan seperti yang anda capai. Nope, salah besar! Karena cara tersebut malah akan membuat hati mereka semakin sakit dan berujung pada dosa-dosa hati. Dengan kerendahan hati dan kesederhaan yang anda tunjukkan, maka sebenarnya anda membantu mereka untuk terhindar dari dosa dan perilaku-perilaku yang bisa merusak diri sendiri.

Ajak Teman Anda Berlomba Pada Kebaikan, Bukan Pada Keberhasilan Duniawi.

Yes, karena keberhasilan duniawi itu sebagian kecil adalah usaha anda, dan sebagian besar adalah izin Allah. Jadi sebenarnya kita tidak pantas menyombongkan keberhasilan duniawi kita kepada orang lain. Banyak orang bekerja keras, kerja pagi, siang, malam, sampai pagi lagi, tapi tetap tidak dilebihkan rejekinya oleh Allah. Sehingga dengan logika tersebut, maka perlombaan sesungguhnya bukan pada materi atau keberhasilan dunia lainnya, tapi pada ketakwaan. Bicara soal ketakwaan, ada satu catatan penting. Ketakwaan bukan sesuatu untuk dipamerkan, apalagi dipamerkan di media sosial. Jadi jika anda mau mengajak orang pada kebaikan, sampaikan dengan cara yang baik, atau dengan aksi yang baik juga. Jadi takwa itu tidak perlu menjadi bahan penilaian sosial. Karena takwa itu Tuhan yang menilai.

Singkat kata, kita harus menjadi orang yang sadar bahwa semua perilaku kita punya dampak secara sosial. Ada yang baik, ada yang tidak baik. Kita sebagai manusia tidak bisa sempurna, tapi kita bisa berusaha. Mudah-mudahan kita dikelilingi teman-teman yang baik dan bisa saling memberikan manfaat satu sama lain.

Komentar

Postingan Populer