Nikmatnya Menjadi Lintasan Kebaikan Bagi Orang Lain

Image Source: https://justuni.files.wordpress.com/2013/04/saling-membantu.jpg
 Jumat kemarin saya tertarik dengan tema Sholat Jumat di Gedung Serba Guna  Universitas Budi Luhur. Secara keseluruhan temanya adalah perlunya mensyukuri segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Seringkali manusia lupa nikmat sehat, nikmat bernafas menghirup oksigen, nikmat mengedipkan, adalah kenikmatan yang luput dari perhatian manusia. Mungkin hal ini dikarenakan lebih mudah bagi kita mengasosiasikan kenikmatan dengan sesuatu yang "terlihat" dan "terasa" seperti harta, pendapatan, kekayaan, kehormatan, tahta, wanita, dan seterusnya. Sehingga ketika segala "kebaikan" yang "terlihat dan terasa" tersebut tidak ada, maka tidak ada yang patut disyukuri. #Istighfar.


Dari tema tersebut, ada bagian yang menarik untuk direnungkan. Khotib mengatakan bahwa kita akan lebih suka bersyukur jika kebaikan Allah SWT datang kepada kita, namun sangat sedikit dari kita yang suka jika kebaikan Allah SWT itu hanya melewati kita namun sebenarnya ditujukan bagi orang lain. Tidak banyak dari kita yang suka hanya menjadi lintasan kebaikan bagi orang lain. Hal ini tentu menggelitik buat saya yang saat ini bekerja sebagai dosen paruh waktu yang tugasnya adalah memfasilitasi pembelajaran mahasiswa agar di masa yang akan datang "kebaikan" bisa datang kepadanya melalui apa yang telah dipelajari dan dari kerja keras yang mereka upayakan. Persoalan "kebaikan" ini tentu tidak hanya berlaku bagi para dosen, melainkan ke semua profesi. Terutama bagi profesi yang menuntut pelayanan dan pengabdian seperti Pegawai Negeri Sipil, Petugas Kepolisian, Customer Services, President Director perusahaan, Wakil Rakyat di DPR, dan seterusnya. Sangat disayangkan jika orang-orang tersebut tidak suka menjadi lintasan "kebaikan" bagi orang lain dan hanya memikirkan "kebaikan" untuk diri sendiri, dan lupa bahwa "kebaikan" itu datangnya dari mana.

Tidak perlu menunjuk orang lain, pesan tersebut tentu perlu menjadi bahan instrospeksi bagi kita semua. Bagi orang-orang yang mungkin bertanya-tanya mengapa saya tercipta di dunia (dan yang mungkin merasa kehabisan alasan untuk hidup) mungkin anda bisa mulai berkata: "mungkin saya disini untuk kebaikan orang lain". Bagi anda yang belum merasakan nikmatnya menjadi penyambung "kebaikan" Allah, silahkan mencoba dengan cara: 1. Persiapkan mindset anda untuk menjadi lintasan; 2. Jalani hidup dengan sebaik mungkin dan jadilah penghantar "kebaikan" yang berdedikasi. Selamat menjalani dan mudah-mudahan ketagihan. Amiinn.

Komentar

Postingan Populer